Materi Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi

TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI

A.     Tindakan Ekonomi

Manusia sebagai mahluk ekonomi dalam kehidupannya melakukan berbagai tindakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Pada dasarnya segala kegiatan yang dilakukan manusia untuk pemenuhan kebutuhan dapat dikatakan sebagai tindakan ekonomi. Perhatikan gambar berikut !
Gambar 3.2.1 kegiatan jual beli di Pasar salah satu tindakan ekonomi ( sumber : www.google.co.id)

Kegiatan yang dilakukan pada gambar 3.2.1 tersebut menunjukkan tindakan manusia untuk mendapatkan alat pemenuh kebutuhan dengan melakukan pilihan-pilihan yang tepat. Tindakan manusia untuk memperoleh kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan setepat-tepatnya disebut tindakan ekonomi.
Tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.       Tindakan ekonomi rasional
Tindakan ekonomi rasional adalah setiap tindakan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Contoh :  Doni membeli sepatu  sekolah di toko Roket, karena harganya lebih murah daripada membeli sepatu di sebuah Mall.
2.       Tindakan ekonomi irasional
Tindakan ekonomi irasional adalah setiap tindakan menurut perkiraan akan menguntungkan tetapi kenyataannya tidak mengutungkan.  Contoh :  Ibu Dewi membeli telur Ayam ke pasar yang jaraknya jauh dari rumahnya, ia berharap harga telur lebih murah di pasar dibandingkan dengan harga telur di warung dekat rumah. Namun setelah dihitung dengan ongkos dan ada telur yang pecah di jalan, ternyata harga telur lebih mahal dn mengalami kerugian.

B.      Motif Ekonomi

Manusia dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh beberapa faktor. Faktor yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi disebut sebagai motif ekonomi. Perhatikan gambar berikut !
Gambar 3.2.2 anak-anak yang sedang makan adalah contoh motif ekonomi (sumber : www.google.co.id)

Kegiatan tersebut menunjukkan adanya motif ekonomi yang mendorong  seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi.  Keinginan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi atau segala sesuatu yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.

Ada bermacam-macam motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi, yaitu :
1.       Motif mencari keuntungan
Motif tindakan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dapat dikatakan sebagai salah satu motif utama seseorang mau bertindak secara ekonomi. Umumnya orang akan terpacu untuk lebih giat berusaha agar memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Contoh : Bu Nadita membuat kue untuk dijual di tokonya sendiri, hal ini dilakukan agar memperoleh untung yang lebih besar bila dibandingkan menitip di toko kue orang lain.
2.       Motif untuk memenuhi kebutuhan
Motif memenuhi kebutuhan berarti keinginan yang mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang muncul dari dalam diri sendiri.
Contoh : Nendra membeli peralatan sekolah di sebuah toko buku yang ada di jalan Nusantara. Kegiatan yang dilakukan Nendra didasari oleh motif untuk memenuhi kebutuhan akan perlengkapan sekolah.
3.       Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
Motif kekuasaan ekonomi tercetus dari keinginan seorang pelaku ekonomi untuk memiliki pengaruh yang lebih luas dalam lingkungan perekonomian. Ia berusaha untuk mengembangkan usahanya seluas mungkin sehingga dapat menjangkau semua jaringan ekonomi yang ada.
Contoh : Pak Ringga adalah seorang pengusaha tempe di wilayah Gandul, untuk mengembangkan usahanya pak Ringga juga mendirikan pabrik tempe di wilayah Sawangan. Tindakan pak Ringga di dasari oleh motif  mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas atau mendapatkan kekuasaan ekonomi.

Selain ketiga motif ekonomi di atas, sebetulnya ada motif lain yang juga mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi yakni motif nonekonomi. Perhatikan gambar berikut :
Gambar 3.3.3 bantuan kemanusian salah satu motif untuk berbuat sosial (sumber : www.google.co.id )

Kegiatan tersebut menunjukkan tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang yang merupakan motif nonekonomi. Motif nonekonomi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.       Motif sosial
Motif sosial adalah keinginan yang mendorong  seseorang atau sekompok orang melakukan tindakan ekonomi  didasari tujuan menolong sesama manusia atau berbuat sesuatu untuk kepentingan umum.
Contoh : Warga Rt 01 RW 07 Kelurahan Pengasinan bergotong royong membuat jalan setapak di wilayahnya.
2.       Motif memperoleh penghargaan
Motif memperoleh penghargaan berati dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan ekonomi karena ingin dihargai dan di hormati pihak lain.
Contoh : seseorang membeli mobil mewah agar dikatakan sebagai orang terkaya di wilayah tempat tinggalnya.

C.      Prinsip Ekonomi

Untuk memulai sebuah tindakan ekonomi, kita membutuhkan landasan yang tepat. Tujuannya adalah agar segala tindakan ekonomi kita menghasilkan keuntungan dan bukan kerugian.
Pada tiap tindakan dan usaha ekonomi yang dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil yang baik, dibutuhkan pengorbanan. Pengorbanan dapat berupa tenaga dan modal.
Keuntungan dari suatu usaha bisa didapatkan bila hasil penjualan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Dengan demikian, untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang banyak, kita harus menekan biaya yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Tindakan ini mencerminkan prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi merupakan suatu landasan dalam melakukan tindakan ekonomi dengan cara menggunakan pengorbanan relatif minimal untuk menghasilkan keuntungan yang optimal.
Dengan melakukan prinsip ekonomi, setiap orang akan berpikir dan bertindak secara ekonomis. Cara berpikir ekonomis berarti seseorang tidak hanya memikirkan cara bagaimana menghasilkan barang atau jasa dengan alat yang tersedia, melainkan memikirkan bagaimana alat yang tersedia itu dapat dimanfaatkan untuk waktu yang akan datang.  Berpikir ekonomis berarti usaha seseorang untuk mendapatkan keseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan.
Prinsip ini dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan semua tindakan membutuhkan pertimbangan yang menghasilkan pilihan paling menguntungkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
Seorang ibu yang sedang berbelanja disalah satu pasar tradisional yang ada di wilayah Depok   selalu memilih-milih barang yang terbaik. Selanjutnya, ia menawar barang yang dibelinya dengan harga yang lebih murah.
Pada dasarnya prinsip ekonomi dapat berlaku disegala kegiatan. Namun disini kita akan mengelompokkannya menjadi tiga, yaitu :
1.    Prinsip ekonomi konsumen
Prinsip ekonomi konsumen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.       Menyusun skala prioritas  kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yang paling mendesak.
b.      Memperhatikan kemampuan dan daya beli
c.       Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.
2.    Prinsip ekonomi produsen
Prinsip ekonomi produsen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.       Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah
b.      Melakukan riset pasar agar barang yang di produksi laku di pasaran.
c.       Menyediakan barang atau jasa yang sesuai keinginan  atau selera konsumen
d.      Menghasilkan barang atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing dalam pasaran
e.      Menentukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku
f.        Memperoleh laba atau keuntungan yang lebih besar
3.    Prinsip ekonomi distributor/ pedagang
Prinsip ekonomi distributor / pedagang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.       Barang yang dijual disesuaikan dengan selera masyarakat setempat
b.      Barang yang dijual memiliki kualitas yang baik dengan harga yang bersaing di pasaran
c.       Menyesuaikan alat angkut dengan jenis barang yang dipasarkan
d.      Membeli barang langsung ke produsen, sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang telah diuraikan di atas, maka setiap orang menerapkan prinsip ekonomi dalam pemenuhan kebutuhannya , memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)      Bertindak rasional
2)      Bertinfak ekonomis
3)      Bersikap hemat
4)      Membuat skala prioritas
5)   Bertindak dengan prinsip cost and benefit

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 comments

Write comments