Video Pembelajaran Materi Tindakan, Motif, Dan Prisip Ekonomi
VIDEO PEMBELAJARAN MATERI TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI
Materi Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
KEGIATAN
PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
A.
KEGIATAN PRODUKSI
Secara sempit produksi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang lain. Sedangkan secara luas produksi dapat diartikan sebagai segala kegiatan manusia baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang ditunjukkan sebagai upaya menambah atau mempertinggi nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kemakmuran.
Secara sempit produksi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang lain. Sedangkan secara luas produksi dapat diartikan sebagai segala kegiatan manusia baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang ditunjukkan sebagai upaya menambah atau mempertinggi nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kemakmuran.
Produksi meliputi semua kegiatan yang tidak
hanya membuat barang saja, tetapi dapat juga termasuk pembuatan atau penciptaan
dalam bentuk pelayanan atau jasa. Contohnya : jasa Akuntan, jasa Ojek Online,
dan sebagainya. Perhatikan gambar 3.3.1
Gambar 3.3.1 ibu-ibu yang sedang
menjahit termasuk contoh kegiatan produksi ( sumber : www.google.co.id)
Adapun tujuan dari kegiatan produksi suatu
barang atau jasa, yaitu sebagai berikut :
1.
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan keperluan
barang dan jasa
2.
Menghasilkan barang atau jasa
3.
Meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa
4.
Memperluas lapangan kerja
5.
Memenuhi kebutuha pasar baik dalam negeri maupun
luar negeri
6.
Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
Dalam melakukan produksi tentunya
diperlukan bahan-bahan untuk menopang proses produksi, proses tersebut dinamakan
faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor produksi tersebut terdiri dari 4
faktor, yaitu :
1.
Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah segala sumber daya ekonomi
yang disediakan oleh alam dan dapat menunjang kegiatan produksi. Faktor
produksi alam terdiri atas tanah, bahan tambang, mineral, air, udara, dan
iklim.
2.
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja adalah segala kegiatan yang
dilakukan manusia , baik jasmani maupun pikiran , yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Faktor tenaga kerja
dikelompokkan menjadi :
a.
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memiliki suatu keahlian atau kemahiran
dalam bidang tertentu dengan menempuh pendidikan terlebih dahulu. Contoh :
guru, akuntan, pengacara, aristek, psikolog, dan lain sebagainya.
b.
Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu yang sudah melalui latihan dan pengalaman sebelum bekerja. Contoh :
sopir, mekanik, penjahit, pemangkas rambut, dan sebagainya.
c.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah
tenaga kerja yang bekerja tidak pendidikan dan latihan secara khusus dalam
pekerjaannya. Contoh : tukang cuci, tukang sapu, juru parkir, dan lain
sebagainya.
3.
Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal adalah segala hasil produksi
yang dipergunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lainnya. Faktor produksi
modal tidak hanya berupa uang, melainkan dapat berupa barang yang dihasilkan.
4.
Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan (entreprenuer ) adalah
kemampuan manusia untuk menjalankan dan mengatur kegiatan produksi sehingga
produksi dapat berjalan dengan efisien dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
Semakin hari
jumlah penduduk terus bertambah.
Pertambahan jumlah penduduk tentunya diikuti dengan
peningkatan permintaan barang/ jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan
hidup manusia. Disisi lain, sumber daya yang tersedia jumlahnya terbatas.
Kondisi ini mendorong manusia untuk
berpikir dan berbuat sesuatu untuk mencari jalan keluar. Dalam
bidang ekonomi, jalan keluar yang
ditempuh, antara lain melalui upaya peningkatan jumlah dan kualitas produksi.
Cara yang
dapat dilakukan untuk peningkatan jumlah dan kualitas produksi, antara lain
sebagai berikut :
1. Intensifikasi
Intensifikasi adalah usaha
meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau
memaksimalkan produktivitas faktor-faktor produksi yang sudah ada. Misalnya,
berusaha meningkatkan kualitas tenaga kerja, memperbaiki cara-cara berproduksi,
dan lain sebagainya.
2. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah usaha untuk
meningkatkan produksi dengan cara menambah atau memperluas faktor-faktor
produksi yang digunakan. Misalnya,
membuka cabang baru, menambah jumlah tenaga kerja baru, menambah peralatan
baru, dan sebagainya.
3. Diversifikasi
Diversifikasi adalah usaha untuk
meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis atau keanekaragaman hasil
produksi. Misalnya selain membuat roti tawar juga membuat roti manis.
4. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah usaha untuk meningkatkan
produksi dengan cara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, untuk
menghemat tenga kerja dan efektivitas produksi digunakan tenaga mesin.
B.
KEGIATAN DISTRIBUSI
Dalam
kehidupan ekonomi, kegiatan distribusi tidak hanya sekedar menyalurkan barang,
tetapi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari itu. Kegiatan itu antara
lain meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan seterusnya sampai barang
tersebut diterima konsumen dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lingkup
aktivitas distribusi mencakup keseluruhan penanganan barang sejak lepas dari
produsen sampai barang tersebut sampai konsumen.
Walaupun pengertian
distribusi bisa dikatakan sangat luas, namun secara singkat yang dimaksud
dengan distribusi adalah semua kegiataan yang ditunjukkan untuk menyampaikan
atau menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan
ekonomi yang menghubungkan antara kegiatan produksi dengan konsumsi. Berkat
distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah,
sehingga kegunaan barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat
dikonsumsi. Adapun tujuan dari kegiatan distribusi sebagai berikut :
1. Menyampaikan
barang dan jasa dari konsumen ke produsen
2. Mempercepat
hasil produksi agar sampai ke konsumen
3. Tercapainya
pemerataan produksi
4. Menjaga
kesinambungan produksi
5. Memperbesar
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
6. Meningkatkan
nilai guna barang dan jasa
Gambar 3.3.2 Kegiatan mengangkut barang merupakan contoh
kegiatan distribusi ( sumber : www.google.co.id)
Perhatikan
gambar 3.3.2 ! Untuk mencapai tujuan
distribusi ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen.
C.
KEGIATAN KONSUMSI
Konsumsi dapat diartikan sebagai
kegiatan menghabiskan / mengurangi nilai guna atau manfaat suatu barang maupun
jasa yang ditunjukkan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perhatikan gambar 3.3.4
Gambar
3.3.4 makan merupakan contoh kegiatan
konsumsi (sumber : www.google.co.id)
Pada
saat barang dan jasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan , nilai gunanya akan
semakin berkurang dan akhirnya akan
habis. Oleh sebab itu, barang dan jasa yang dikonsumsi dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
1. Barang
dan jasa yang langsung habis dalam satu kali pakai. Contoh : makanan, minuman,
pasta gigi, sabun, shampo dan lain sebagainya.
2. Barang
dan jasa yang bisa digunakan berkali – kali. Contoh : sepatu, tas, buku
pelajaran, HP, komputer, dan lain sebagainya.
Kita
tahu bahwa untuk melakukan kegiatan konsumsi kita harus memiliki barang atau
jasa untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan barang atau jasa konsumsi kita harus
membuat atau membelinya. Konsumsi barang atau jasa oleh konsumen satu dengan
konsumen lainnya tentunya berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
berikut :
1. Tingkat
pendapatan
2. Tingkat
pendidikan
3. Harga
barang
4. Usia
5. Jenis
kelamin
6. Tempat
tinggal atau lingkungan
Dalam
mengkonsumsi barang dan jasa perilaku konsumen dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Perilaku
konsumen rasional
Suatu kegiatan konsumsi dikatakan
rasional apabila memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Barang
atau jasa yang dikonsumsi dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
b. Barang
atau jasa yang tersebut benar-benar barang yang dibutuhkan
c. Mutu
dan kualitas barang terjamin
d. Harga
barang atau jasa sesuai dengan kemampuan
konsumen tersebut.
2. Perilaku
konsumen irasional
Suatu kegiatan konsumsi dapat
dikatakan tidak rasional apabila konsumen tersebut membeli barang atau jasa
tanpa dipikirkan terlebih dahulu kegunaannya. Misalnya alasan membeli barang
tersebut hanya karena :
a. Tertarik
oleh promosi atau iklan di media elektonik maupun media cetak
b. Ingin
memiliki barang bermerek yang sudah banyak dikenal oleh konsumen
c. Tertarik
dengan adanya diskon atau bonus yang ditawarkan oleh pedagang
d. Membeli
barang hanya karena prestise atau gengsi
Masyarakat
yang melakukan kegiatan konsumsi dapat dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu:
1. Rumah
tangga keluarga
Rumah tangga keluarga biasanya
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Setiap anggota dalam keluarga disamping
memiliki kebutuhan hidup yang sama juga memiliki kebutuhan hidup yang berbeda.
Namun pada umumnya setiap keluarga senantiasa berupaya memenuhi konsumsinya
yang beraneka ragam dengan cara menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran. Agar kebutuhan rumah tangga
dapat terpenuhi sesuai dengan besarnya pendapatan, maka perlu diperhatikan
beberapa hal berikut :
a. Menyusun
anggaran belanja rumah tangga
b. Membuat
catatan penerimaan dan pengeluaran
c. Pembagian
secara bijaksana atas semua kebutuhan
d. Berusaha
menabung
2. Rumah
tangga perusahaan
Perusahaan merupakan salah satu
penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen. Untuk hal itu maka
perusahaan melakukan kegiatan produksi. Perusahaan untuk berproduksi harus
mengeluarkan sejumlah dana untuk pengadaan faktor-faktor produksi. Pengeluaran
perusahaan sangat beragam dan sangat ditentukan oleh bidang produksi yang
ditangani, jenis produk yang dihasilkan, jenis perusahaan besar kecilnya
perusahaan, serta peraturan perusahaan yang bersangkutan.
Contoh : Perusahaan tempe melakukan
kegiatan konsumsi membeli bahan baku (kedelai) untuk digunakan sebagai
menghasilkan tempe.
3. Rumah
tangga pemerintah
Konsumsi yang dilakukan oleh negara adalah segala pengeluaran yang
dilakukan oleh pemerintah selaku penyelenggara negara. Pengeluaran yang
dilakukan oleh negara disebut belanja negara. Adapun belanja negara terdiri
atas :
a. Belanja
rutin
Belanja rutin adalah pengeluaran
negara yang bersifat habis pakai dan non investasi serta berlangsung terus
menerus. Belanja negara, diantaranya : belanja pegawai, belanja barang, belanja
perjalanan dinas, dan belanja pemeliharaan
b. Belanja
pembangunan
Belanja pembangunan adalah
pengeluaran negara yang bersifat pembangunan fisik dan non fisik. Contoh
pembangunan fisik, yaitu membangun sekolah, puskesmas, pasar dan lain
sebagainya. Adapun contoh pembangunan non fisik, yaitu diklat pegawai,
prajabatan, dan lain sebagainya.
Video Pembelajaran Kebutuhan Manusia
VIDEO PEMBELAJARAN KEBUTUHAN MANUSIA
Materi Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
TINDAKAN,
MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI
A. Tindakan Ekonomi
Manusia sebagai mahluk ekonomi dalam kehidupannya
melakukan berbagai tindakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Pada dasarnya
segala kegiatan yang dilakukan manusia untuk pemenuhan kebutuhan dapat dikatakan
sebagai tindakan ekonomi. Perhatikan gambar berikut !
Kegiatan yang dilakukan pada gambar 3.2.1 tersebut
menunjukkan tindakan manusia untuk mendapatkan alat pemenuh kebutuhan dengan
melakukan pilihan-pilihan yang tepat. Tindakan manusia untuk memperoleh
kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan setepat-tepatnya disebut tindakan ekonomi.
Tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.
Tindakan ekonomi
rasional
Tindakan ekonomi rasional
adalah setiap tindakan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling
menguntungkan. Contoh : Doni membeli
sepatu sekolah di toko Roket, karena
harganya lebih murah daripada membeli sepatu di sebuah Mall.
2.
Tindakan ekonomi
irasional
Tindakan ekonomi irasional
adalah setiap tindakan menurut perkiraan akan menguntungkan tetapi kenyataannya
tidak mengutungkan. Contoh : Ibu Dewi membeli telur Ayam ke pasar yang jaraknya
jauh dari rumahnya, ia berharap harga telur lebih murah di pasar dibandingkan
dengan harga telur di warung dekat rumah. Namun setelah dihitung dengan ongkos
dan ada telur yang pecah di jalan, ternyata harga telur lebih mahal dn
mengalami kerugian.
B.
Motif Ekonomi
Manusia dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh
beberapa faktor. Faktor yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan
tindakan ekonomi disebut sebagai motif ekonomi. Perhatikan gambar berikut !
Kegiatan tersebut menunjukkan adanya motif ekonomi yang
mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan ekonomi. Keinginan yang mendorong
manusia melakukan tindakan ekonomi atau segala sesuatu yang mendorong manusia
melakukan tindakan ekonomi disebut motif
ekonomi.
Ada bermacam-macam motif ekonomi yang mendorong manusia
melakukan tindakan ekonomi, yaitu :
1.
Motif mencari
keuntungan
Motif tindakan ekonomi
untuk mendapatkan keuntungan dapat dikatakan sebagai salah satu motif utama
seseorang mau bertindak secara ekonomi. Umumnya orang akan terpacu untuk lebih
giat berusaha agar memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Contoh :
Bu Nadita membuat kue untuk dijual di tokonya sendiri, hal ini dilakukan agar
memperoleh untung yang lebih besar bila dibandingkan menitip di toko kue orang
lain.
2.
Motif untuk memenuhi
kebutuhan
Motif memenuhi kebutuhan
berarti keinginan yang mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
muncul dari dalam diri sendiri.
Contoh : Nendra membeli
peralatan sekolah di sebuah toko buku yang ada di jalan Nusantara. Kegiatan
yang dilakukan Nendra didasari oleh motif untuk memenuhi kebutuhan akan
perlengkapan sekolah.
3.
Motif mendapatkan
kekuasaan ekonomi
Motif kekuasaan ekonomi
tercetus dari keinginan seorang pelaku ekonomi untuk memiliki pengaruh yang
lebih luas dalam lingkungan perekonomian. Ia berusaha untuk mengembangkan
usahanya seluas mungkin sehingga dapat menjangkau semua jaringan ekonomi yang
ada.
Contoh : Pak Ringga adalah
seorang pengusaha tempe di wilayah Gandul, untuk mengembangkan usahanya pak
Ringga juga mendirikan pabrik tempe di wilayah Sawangan. Tindakan pak Ringga di
dasari oleh motif mendapatkan pangsa
pasar yang lebih luas atau mendapatkan kekuasaan ekonomi.
Selain ketiga motif ekonomi di atas, sebetulnya ada motif
lain yang juga mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi yakni motif
nonekonomi. Perhatikan gambar berikut :
Kegiatan tersebut
menunjukkan tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang yang
merupakan motif nonekonomi. Motif nonekonomi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Motif sosial
Motif sosial adalah
keinginan yang mendorong seseorang atau
sekompok orang melakukan tindakan ekonomi
didasari tujuan menolong sesama manusia atau berbuat sesuatu untuk
kepentingan umum.
Contoh : Warga Rt 01 RW 07
Kelurahan Pengasinan bergotong royong membuat jalan setapak di wilayahnya.
2.
Motif memperoleh
penghargaan
Motif memperoleh
penghargaan berati dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan
ekonomi karena ingin dihargai dan di hormati pihak lain.
Contoh : seseorang membeli
mobil mewah agar dikatakan sebagai orang terkaya di wilayah tempat tinggalnya.
C.
Prinsip Ekonomi
Untuk memulai sebuah tindakan ekonomi, kita membutuhkan
landasan yang tepat. Tujuannya adalah agar segala tindakan ekonomi kita
menghasilkan keuntungan dan bukan kerugian.
Pada tiap tindakan dan usaha ekonomi yang dilakukan untuk
mendapatkan suatu hasil yang baik, dibutuhkan pengorbanan. Pengorbanan dapat
berupa tenaga dan modal.
Keuntungan dari suatu usaha bisa didapatkan bila hasil
penjualan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
tersebut. Dengan demikian, untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang banyak,
kita harus menekan biaya yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.
Tindakan ini mencerminkan prinsip ekonomi. Prinsip
ekonomi merupakan suatu landasan dalam melakukan tindakan ekonomi dengan
cara menggunakan pengorbanan relatif minimal untuk menghasilkan keuntungan yang
optimal.
Dengan melakukan prinsip ekonomi, setiap orang akan
berpikir dan bertindak secara ekonomis.
Cara berpikir ekonomis berarti seseorang tidak hanya memikirkan cara
bagaimana menghasilkan barang atau jasa dengan alat yang tersedia, melainkan
memikirkan bagaimana alat yang tersedia itu dapat dimanfaatkan untuk waktu yang
akan datang. Berpikir ekonomis berarti usaha seseorang untuk mendapatkan
keseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan.
Prinsip ini dapat kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan semua tindakan membutuhkan pertimbangan yang
menghasilkan pilihan paling menguntungkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh berikut.
Seorang ibu yang sedang berbelanja disalah satu pasar
tradisional yang ada di wilayah Depok
selalu memilih-milih barang yang terbaik. Selanjutnya, ia menawar barang
yang dibelinya dengan harga yang lebih murah.
Pada dasarnya prinsip ekonomi dapat berlaku disegala
kegiatan. Namun disini kita akan mengelompokkannya menjadi tiga, yaitu :
1.
Prinsip ekonomi
konsumen
Prinsip ekonomi konsumen
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Menyusun skala
prioritas kebutuhan dengan mendahulukan
kebutuhan yang paling mendesak.
b.
Memperhatikan
kemampuan dan daya beli
c.
Memperhatikan
perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang
dikeluarkan.
2.
Prinsip ekonomi
produsen
Prinsip ekonomi produsen
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Menggunakan bahan
mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah
b.
Melakukan riset
pasar agar barang yang di produksi laku di pasaran.
c.
Menyediakan barang
atau jasa yang sesuai keinginan atau
selera konsumen
d.
Menghasilkan barang
atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing dalam pasaran
e.
Menentukan lokasi
pabrik yang dekat dengan bahan baku
f.
Memperoleh laba atau
keuntungan yang lebih besar
3.
Prinsip ekonomi
distributor/ pedagang
Prinsip ekonomi
distributor / pedagang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Barang yang dijual
disesuaikan dengan selera masyarakat setempat
b.
Barang yang dijual
memiliki kualitas yang baik dengan harga yang bersaing di pasaran
c.
Menyesuaikan alat
angkut dengan jenis barang yang dipasarkan
d.
Membeli barang
langsung ke produsen, sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang
diperoleh lebih maksimal.
Berdasarkan
prinsip-prinsip ekonomi yang telah diuraikan di atas, maka setiap orang
menerapkan prinsip ekonomi dalam pemenuhan kebutuhannya , memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1)
Bertindak rasional
2)
Bertinfak ekonomis
3)
Bersikap hemat
4)
Membuat skala
prioritas
5) Bertindak dengan prinsip cost and benefit
Materi Kebutuhan Manusia
KEBUTUHAN MANUSIA
A.
Kebutuhan Manusia
Dalam menjalani
kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis macam barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan
adalah hasrat atau keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan
barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi
kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan hidup
tiap manusia tidak sama, hal ini dikarenakan manusia selaku individu yang
memiliki naluri dan ciri khas yang berbeda antara satu dengan lainnya. Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi
kebutuhan, antara lain :
1. Tingkat pendapatan
2. Keadaan Alam
3. Tingkat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Selera
5. Jumlah anggota keluarga
6. Umur atau usia
7. Jenis profesi atau pekerjaan
B.
Macam-macam Jenis
Kebutuhan Manusia
Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan manusia dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, antara lain
sebagai berikut :
1. Jenis kebutuhan menurut intensitasnya atau tingkat
kepentingannya
Menurut
intensitasnya, kebutuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan
Primer merupakan kebutuhan yang mendasar dan muncul secara alamiah sebagai
sarana untuk kelangsungan hidup manusia secara layak. Kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang harus segera dipenuhi, kebutuhan ini tidak dapat ditunda dan
harus diutamakan pemenuhannya. Salah satu contoh kebutuhan primer dapat dilihat pada gambar 3.1.1
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan Sekunder merupakan kebutuhan yang dapat
dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Keberadaan kebutuhan sekunder
tidak mempengaruhi kelangsungan hidup seseorang. Salah satu contoh kebutuhan
sekunder dapat dilihat pada gambar 3.1.2
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan
tersier atau mewah merupakan kebutuhan yang biasanya dipenuhi setelah kebutuhan
primer dan sekunder telah terpenuhi. Salah satu contoh kebutuhan tersier dapat
dilihat pada gambar 3.1.3
2. Jenis kebutuhan menurut waktunya
Berdasarkan
waktunya kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a.
Kebutuhan sekarang
Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat sekarang dan tidak
dapat ditunda-tunda pemenuhannya. Salah satu contoh kebutuhan sekarang dapat
dilihat pada gambar 3.1.4
b.
Kebutuhan akan
datang
Kebutuhan
yang akan datang adalah jenis kebutuhan yang dapat ditunda untuk pemenuhannya.
Salah satu contoh kebutuhan akan datang
dapat dilihat pada gambar 3.1.5
3. Jenis kebutuhan menurut subyeknya
Kebutuhan
manusia menurut subyeknya dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.
Kebutuhan individu /
perorangan
Kebutuhan
individu adalah kebutuhan yang langsung berhubungan dengan individu atau
seseorang. Salah satu contoh kebutuhan individu dapat dilihat pada gambar 3.1.6
b.
Kebutuhan kelompok /
bersama
Kebutuhan
kelompok adalah kebutuhan yang dirasakan atau dimanfaatkan oleh sekolompok
orang dan pemenuhannya dilakukan secara bersama-sama. Salah satu contoh
kebutuhan kelompok dapat dilihat pada gambar 3.1.7
4. Jenis kebutuhan menurut sifatnya
Menurut
sifatnya kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani
Kebutuhan
jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh fisik manusia agar dapat hidup
secara sehat. Salah satu contoh kebutuhan jasmani dapat dilihat pada gambar 3.1.8
b. Kebutuhan rohani
Kebutuhan
rohani merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan psikis/ kejiwaan seseorang.
Salah satu contoh kebutuhan rohani dapat dilihat pada gambar 3.1.9
C.
Alat Pemenuh Kebutuhan
Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
membutuhkan berbagai macam sumber daya. Sumber daya yang tersedia meliputi
sumber daya alam (SDA), sumber daya
manusia ( SDA ), dan sumber daya modal. Apabila dikelola dengan baik sumber
daya tersebut dapat menghasilkan beragam alat pemenuh kebutuhan hidup manusia.
Alat pemenuh kebutuhan adalah segala sesuatu yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Adapun bentuknya dapat berupa barang ataupun
jasa. Barang merupakan sesuatu yang
berwujud dan dapat digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Misalnya pakaian, tas, sepatu, dan lain sebagainya. Sedangkan jasa
adalah alat pemenuh kebutuhan yang bersifat abstrak ( tidak berwujud ) namun kegiataannya dapat
dirasakan dan dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya jasa tukang ojek, jasa guru,
jasa tukang cukur, dan lain sebagainya.
Berbagai bentuk alat pemenuh kebutuhan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Alat pemenuh
kebutuhan menurut kelangkaannya
Menurut kelangkaannya alat
pemenuh kebutuhan dibedakan menjadi 3, yaitu ;
a.
Benda bebas
Benda bebas adalah benda
yang untuk mendapatkannya tidak diperlukan pengorbanan atau biaya karena
persediaannya melimpah. Salah satu contoh benda bebas dapat dilihat pada gambar
3.1.10
b.
Benda ekonomi
Benda ekonomi adalah benda
yang sudah diolah atau ditangani oleh manusia sehingga untuk mendapatkannya
diperlukan pengorbanan atau biaya. Salah satu contoh benda ekonomi dapat
dilihat pada gambar 3.1.11
c.
Benda ilith
Benda ilith adalah benda
yang berguna bila jumlahnya mencukupi, tetapi berbahaya bila berlebihan. Salah
satu contoh benda ilith dapat dilihat pada gambar 3.1.12
2.
Alat pemenuh
kebutuhan menurut hubungannya dengan barang lain
Alat pemenuh kebutuhan
menurut hubungannya dengan barang lain dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.
Benda substitusi
Benda substitusi adalah
benda yang dalam penggunaannya saling menggantikan. Salah satu contohnya dapat
dilihat pada gambar 3.1.13
Gambar 3.1.13 Ikan, daging Ayam dan daging Sapi merupakan contoh barang substitusi (sumber : www.googleco.id)
b.
Benda komplementer
Benda komplementer adalah
benda yang dalam penggunaannya bersifat saling melengkapi. Salah satu contoh
benda komplementer dapat dilihat pada gambar 3.1.14
3.
Alat pemenuh kebutuhan menurut tujuan
penggunaannya
Alat pemenuh kebutuhan
menurut tujuan penggunaannya dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.
Barang produksi
Barang produksi adalah
barang yang memerlukan proses produksi lebih lanjut untuk dapat digunakan
sebagai alat pemenuh kebutuhan manusia. Salah satu contoh barang produksi bisa
dilihat pada gambar 3.1.15
b.
Barang konsumsi
Barang konsumsi merupakan
barang yang dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Salah satu contoh barang konsumsi dapat dilihat pada gambar 3.1.16
4.
Alat pemenuh
kebutuhan menurut proses pembuatannya
Berdasarkan proses
pembuatannya, barang dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a.
Barang mentah
Barang mentah merupakan
barang yang perlu diolah lebih lanjut agar menjadi barang setengah jadi. Salah
satu contoh barang mentah dapat dilihat pada gambar 3.1.17
b.
Barang setengah jadi
Barang setengah jadi
merupakan barang yang sudah melalui proses produksi, namun untuk dapat
dikonsumsi harus melalui proses produksi lebih lanjut. Salah satu contoh barang
setengah jadi dapat dilihat pada gambar 3.1.18
c.
Barang jadi
Barang jadi merupakan
barang yang sudah siap untuk dikonsumsi . contoh barang konsumsi dapat dilihat
pada gambar 3.1.19
5.
Alat pemenuh
kebutuhan menurut tingkat pemakaiannya
Menurut tingkat
pemakaiannya, alat pemenuh kebutuhan dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.
Barang tahan lama
Barang tahan lama adalah barang yang dapat digunakan berulang kali. Salah
satu contohnya dapat dilihat pada gambar 3.1.20
b.
Barang tidak tahan
lama
Barang tidak tahan lama
merupakan barang yang hanya dapat
dipergunakan berulang kali. Salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar 3.1.21
Gambar 3.121 tempe goreng
merupakan contoh barang yang tidak tahan lama (sumber: www.google.co.id)
Video Materi Kebutuhan Manusia
Video Materi Kebutuhan Manusia
Subscribe to:
Posts (Atom)